Sebuah game berjudul INheritage: Boundary of Existence
buatan studio asal Kota Bandung yakni Tinker Games bakal merambah pasar Jepang
dengan merilis versi setempat. Ekspansi ini seolah mempertemukan game beraliran
shoot 'em up ini dengan negara asal genre tersebut.
INheritage saat ini baru tersedia untuk versi iOS dan bisa didapatkan dari App Store dengan dua versi yakni gratis dan berbayar.
Dalam versi Jepang, bahasa pengantar dalam game ini dialihbahasakan menjadi bahasa Jepang lengkap dengan karakter kanji. Namun, Tinker Games sengaja mempertahankan aspek lain baik cerita dengan latar belakang kota-kota di Pulau Jawa, termasuk dialog dalam cerita.
"Kami ingin memperdengarkan bahasa Indonesia kepada pengguna di Jepang," kata Dinia Ridanti, Human Resource Administrator Tinker Games, Senin (11/11/2013).
Lokalisasi bahasa Jepang dari game INheritage: Boundary of Existence dilakukan oleh studio setempat, Kakehashi Games. Studio yang juga memboyong game RPG untuk PC berjudul Anodyne ke Jepang beralasan bahwa genre SHMUP sangat diminati dan melihat karya Tinker Games memiliki potensi.
INheritage menempatkan pemain dalam kisah Nala, seorang penjaga atau arca yang harus berjuang menyadarkan arca lain dari pengaruh misterius yang membuat mereka menjadi jahat.
Dia harus berkeliling ke beberapa kota seperti Bandung, Garut, Bogor, dan Sukabumi serta menundukkan arca pada masing-masing kota. Untunglah Nala tidak sendiri karena dia juga ditemani rakyan atau hewan mistis pelindung yang akan membantu dalam pertempuran.
Sesuai dengan genre yang juga kerap disebut bullet hell, INheritage membuat pemain harus pintar mengendalikan Nala yang dihujani peluru.
Tim produksi di Tinker Games sukses menghadirkan suasana khas Indonesia dengan landmark seperti Jembatan Pasupati di Kota Bandung, maupun Gunung Guntur di Garut. Tidak hanya itu, beberapa simbol budaya seperti motif batik hingga domba garut turut diperkenalkan Tinker kepada dunia.
Versi internasional dari INheritage: Boundary of Existence dirilis pada bulan Mei 2013 lalu. Dinia mengungkapkan bahwa game mereka sudah diunduh hingga 3.000 untuk versi gratis dan 400 buah untuk versi berbayar.
INheritage saat ini baru tersedia untuk versi iOS dan bisa didapatkan dari App Store dengan dua versi yakni gratis dan berbayar.
Dalam versi Jepang, bahasa pengantar dalam game ini dialihbahasakan menjadi bahasa Jepang lengkap dengan karakter kanji. Namun, Tinker Games sengaja mempertahankan aspek lain baik cerita dengan latar belakang kota-kota di Pulau Jawa, termasuk dialog dalam cerita.
"Kami ingin memperdengarkan bahasa Indonesia kepada pengguna di Jepang," kata Dinia Ridanti, Human Resource Administrator Tinker Games, Senin (11/11/2013).
Lokalisasi bahasa Jepang dari game INheritage: Boundary of Existence dilakukan oleh studio setempat, Kakehashi Games. Studio yang juga memboyong game RPG untuk PC berjudul Anodyne ke Jepang beralasan bahwa genre SHMUP sangat diminati dan melihat karya Tinker Games memiliki potensi.
INheritage menempatkan pemain dalam kisah Nala, seorang penjaga atau arca yang harus berjuang menyadarkan arca lain dari pengaruh misterius yang membuat mereka menjadi jahat.
Dia harus berkeliling ke beberapa kota seperti Bandung, Garut, Bogor, dan Sukabumi serta menundukkan arca pada masing-masing kota. Untunglah Nala tidak sendiri karena dia juga ditemani rakyan atau hewan mistis pelindung yang akan membantu dalam pertempuran.
Sesuai dengan genre yang juga kerap disebut bullet hell, INheritage membuat pemain harus pintar mengendalikan Nala yang dihujani peluru.
Tim produksi di Tinker Games sukses menghadirkan suasana khas Indonesia dengan landmark seperti Jembatan Pasupati di Kota Bandung, maupun Gunung Guntur di Garut. Tidak hanya itu, beberapa simbol budaya seperti motif batik hingga domba garut turut diperkenalkan Tinker kepada dunia.
Versi internasional dari INheritage: Boundary of Existence dirilis pada bulan Mei 2013 lalu. Dinia mengungkapkan bahwa game mereka sudah diunduh hingga 3.000 untuk versi gratis dan 400 buah untuk versi berbayar.